Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti UNS Hadirkan Telur Asin Rendah Sodium untuk Penderita Hipertensi

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2021 |14:26 WIB
Peneliti UNS Hadirkan Telur Asin Rendah Sodium untuk Penderita Hipertensi
Tiga Dosen UNS berhasil melakukan inovasi dengan dengan membuat telur asin yang cocok dikonsumsi penderita hipertensi. (Foto: Humas UNS)
A
A
A

SOLO – Sebuah temuan inovatif dihadirkan tiga dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret atau UNS Surakarta. Ketiganya berhasil menemukan inovasi telur asin rendah sodium yang cocok bagi penderita hipertensi.

Mereka yakni Dr. Setyaningrum Ariviani, S.T.P., M.Sc, Dwi Ishartani, S.TP, M.Si, Gusti Fauza, ST, MT, Dr.Phil.

Riset terkait inovasi telur asin rendah sodium ini juga sudah meluluskan beberapa mahasiswa di antaranya Nur Hikmah Fitriyasih, Dyah Kartika Dewi, Liasandra Shafira dan Nidia Lestari.

Baca Juga: Jangan Lupa, Penutupan Registrasi Akun LTMPT Hari Ini Pukul 15.00 WIB

Inovasi tersebut terletak pada proses pengasinan atau penggaraman telur yang mengganti garam sodium (NaCl) menjadi kalium klorida (KCl), menambahkan ekstrak daun jati pada adonan pengasin, serta memperhatikan suhu dan waktu pengovenan. Selain itu, tim ini juga menawarkan alternatif penggunaan itik intensif yang potensial.

Perihal penggantian NaCl menjadi KCl, Dr. Setyaningrum mengatakan bahwa asupan natrium (Na) ataupun konsumsi garam sodium berlebih dapat memicu hipertensi dan berkorelasi positif terhadap risiko stroke.

Hal ini diakibatkan ketidakseimbangan rasio sodium dan potassium. Sementara itu, riset membuktikan bahwa konsumsi KCl mampu menurunkan tekanan darah sitosolik tikus hipertensi.

Baca Juga: Calon Maba, Yuk Kenali Perubahan di SMA vs Kuliah

“Padahal penggaraman pada proses pembuatan telur asin umumnya menggunakan garam sodium (NaCl) yang mengakibatkan akumulasi NaCl di dalam kuning maupun putih telur,” ujar Dr. Setyaningrum yang juga anggota Pusat Penelitian & Pengembangan Pangan Gizi & Kesehatan Masyarakat (P4GKM) UNS dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (1/2/2021).

Dr. Setyaningrum menambahkan, subtitusi KCl mengakibatkan penurunan kualitas sensoris (warna, aroma, rasa, tekstur, maupun keseluruhan) telur asin. Untuk mengatasinya, Dr. Setyaningrum dan tim menambahkan ekstrak daun jati dalam adonan pengasin sebagai pengganti air.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement